DownloadCitation | KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT BUGIS DALAM NOVEL LONTARA RINDU KARYA S. GEGGE MAPPANGEWA | Penelitian ini menggunakan kajian antropologi sastra interpretative Clifford Geertz. Teori
Lontara Bugis-Makassar merupakan sebuah huruf yang sakral bagi masyarakat bugis klasik. Itu dikarenakan epos la galigo di tulis menggunakan huruf lontara. Huruf lontara tidak hanya digunakan oleh masyarakat bugis tetapi huruf lontara juga digunakan oleh masyarakat makassar dan masyarakat luwu. Yah dahulu kala para penyair-penyair bugis menuangkan fikiran dan hatinya di atas daun lontara dan dihiasi dengan huruf-huruf yang begitu cantik sehingga tersusun kata yang apik diatas daun lontara dan karya-karya itu bernama I La Galigo. Coba saja saya bisa menulis aksara bugis dan membacanya mungkin jadi saya sudah termaksud Sang Penyair bugis itu. Tapi saya memahami Bahasa bugis dengan dibantu font lontara yang baru kemarin saya download. Adapun beberapa bahasa bugis dan terjemahannya yang saya paparkan di bawah. Bila ada kesalahan mohon koreksinya Saya Juga baru belajar bahasa Bugis dalam tulisan Bila sobat ingin belajar lontara makassar ini saya ada gambar dari beranda sebelah Makassar Terkini mengenai Belajar Bahasa Lontara Makassar. Jujur sampai dengan sekarang masyarakat bugis β makassar sendiri banyak yang tidak memahami lontara. Mungkin ini salah salah satu ciri bahwa kebudayaan Bugis-Makassar sudah mulai di kikis oleh kebudayaan-kebudayaan barat yang bagaikan virus ganas menyebar di negara kita. Download Font Lontara Bugis-Makassar Download font lontara ada yang mau ? silahkan di Download Font Gratis ADaerah Penelitian. Mandar adalah nama suatu suku (etnis) bangsa dan nama budaya dalam Lembaga Kebudayaan Nasional dan Lembaga Pengkajian Budaya Nasional. Diistilahkan sebagai etnis karena Mandar merupakan salah satu kelompok etnis dari empat suku utama yang mendiami kawasan propinsi Sulawesi Selatan yakni etnis Makassar (Mangkasara' ) etnisSelasa, 02 November 2021 Edit Salah satu keistimewaan bahasa makassar adalah ia memiliki huruf font tersendiri, yakni font lontarak. Orang makassar menyebutnya hurupuk kita mengukuti cara download dan istall font lontarak, saya ingin mengulas sedikit asal mula huruf lontarak ini ditemukan oleh Daeng Pamatte. Hurupuk lontarak ini dibentuk dari daun lontar, sehingga ia disebut "hurupuk/aksara lontarak". Ciri khusus dari hurupuk lontarak ini adalah segi empat sulapak appak. Dimana semua hurufnya dibentuk dari segi empat, termasuk titiknya segi empat bukan bulatan. Sifat segi-empat ini diambil dari daun lontar yang keras dan dapat membentuk sudut ketika untuk download dan install Font lontarak sangat mudah, berikut caranyaDownload Font Lontarak di siniSetelah terdownload filenya dalam bentuk rar. Si extract filenya dengan mengklik kanan lalu pilih extract hereCari folder hasil extractnya berupa folder dengan nama file sama pada point 2 diatas, lalu buka foldernya dengan klik 2xKlik install pada fontnya, lalu nextFont sudah tersedia, silahkan buka lembar kerja word dan gunakan fontnyaDemikian tutorial ini, selamat mencoba semoga bermanfaat. I am a teacher. Selengkapnya bisa lihat di halaman "About Me' di blog ini
ο»Ώ- Aksara Bugis disebut juga aksara Lontara dan dikenal juga sebagai aksara Bugis-Makassar. Aksara Lontara aktif digunakan sebagai tulisan sehari-hari maupun sastra di Sulawesi Selatan sejak abad 14 hingga awal abad 20. Lambat laun, fungsinya tergantikan oleh huruf budaya Bugis, karya sastra terkenal yang ditulis dalam aksara Lontara adalah La Galigo. Sebuah epos mengenai mitologi Bugis yang ditulis di atas daun lontar pada abad ke 15. Karya sastra ini terpanjang di dunia. La Galigo merupakan cerita perjodohan anak-anak La Sattumpungi dan Batara Lattu yang masih bersaudara. Hasil perjodohan tersebut membuahkan keturunan yang salah satunya bernama La Galigo. Aksara Lontara atau dikenal juga sebagai Lontaraq merupakan bagian tak terpisahkan dari kebudayaan Bugis. Baca juga Belajar Aksara Sunda Lambang Bunyi dan Fungsi Aksara Lontara Ditemukan Daeng Pamette Lontara berasal dari kata 'lontar' yang merupakan spesies flora endemik di Sulawesi Selatan. Lontara menjadi aksara tradisional masyarakat Bugis dan Makassar. Awalnya, aksara Lontara diciptakan oleh Daeng Pamette, seorang syahbandar sekaligus tumailalang atau menteri urusan dalam dan luar negeri pada Karaeng Tumapakrisi Kallonna, Raja Gowa ke 9 yang memerintahkan pada abad ke 14. Aksara digunakan untuk menulis pesan atau dokumen penting lainnya, jauh sebelum kertas ditemukan. Aksara Lontara mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat orang Bugis. Karena, aksara Lontara mengandung nilai-nilai budaya yang tinggi sebagai pedoman hidup dan kehidupan masyarakat Bugis. Aksara Lontara terdiri dari 23 huruf Lontara Bugis dan 19 huruf Lontara Makassar. Perbedaan, aksara Lontara Bugis dan Makassar, yaitu Lontara Bugis dikenal dengan huruf nga', mpa', nca', dan nra'. Sedangkan, Lontara Makassar huruf tersebut tidak ada. Baca juga Aksara Lampung Cara dan Media PenulisanPenulisan dari Kiri Ke Kanan Aksara Lontara adalah sistem tulisan abugida yang terdiri dari 23 aksara dasar. Dengan, arah penulisan dari kiri ke kanan. Secara tradisional aksara ini ditulis tanpa spasi dengan tanda baca yang minimal. Aksara Lontara tidak memiliki tanda baca virama pemati vokal sehingga aksara Lontara konsonan mati tidak dituliskan. Hal ini menimbulkan keracuan, bagi orang yang tidak terbiasa atau tidak mengerti kata yang dituliskan. Seperti, kata "Mandar" hanya ditulis mdr dan tulisan 'sr'dapat dibaca "sarang", "sara", atau "sara". Dari segi bentuk, aksara Lontara berbeda dengan aksara lain. Pada, aksara Lontara tidak dijumpai garis melengkung atau bengkok. Hanya, ada garis lurus ke atas dan ke bawah. Pada pertemuan garus lurus atas dan bawah itu terdapat patahan. Hal ini mengandung arti, bahwa garis lurus melambangkan suku Bugis yang menyukai kejujuran. Sedangkan patahan, sebagai lambang lebih baik patah daripada harus bengkok. Dari sisi teknis penulisan, penulisan aksara Lontara menggunakan garis tebal tipis dan bukan tipis tebal. Garis lurus ke atas harus tebal dan garis lurus ke bawah harus tipis atau halus. Torehan garis ini menyiratkan tekad besar untuk maju dan berkembang. Sedangkan, garis lurus ke bawah sebagai simbol kehalusan budi pekerti. Baca juga Selangkah Menuju Standar Nasional Aksara Nusantara Penggunaan Aksara Lontara Aksara Lontar aktif digunakan sebagai tulisan sehari-hari maupun sastra di Sulawesi selatan. Aksara ini masih diajarkan di Sulawesi Selatan sebagai mata pelajaran muatan lokal di sekolah-sekolah. Meskipun, dalam praktek keseharian hanya sedikit yang menerapkan. Selain digunakan di sejumlah naskah, aksara Lontara juga disematkan sebagai bagian dari aksara daerah untuk melengkapi papan petunjuk jalan, nama gedung, dan hal lainnya di Sulawesi Selatan. Bahkan, salah satu tembok bangunan Pusat Studi Asia Tenggara dan Karibia di Leiden Belanda tertulis sebaik puisi beraksara Lontar berukuran besar. Sumber dan Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
ο»ΏPenggunaan Secara tradisional, aksara Lontara digunakan untuk menulis beberapa bahasa yang digunakan di Sulawesi Selatan. Materi beraksara Lontara paling banyak ditemukan dalam bahasa Bugis, diikuti oleh bahasa Makassar, kemudian bahasa Mandar yang materinya paling sedikit. Masyarakat Toraja yang juga berdiam di Sulawesi Selatan tidak
I9KlHqZ. 370 22 434 2 444 119 1 416 47